Tentang Kanker Payudara
Kanker payudara pada wanita |
a. Definisi Kanker Payudara
Kanker adalah suatu kondisi dimana sel telah kehilangan pengendalian dan mekanisme normalnya, sehingga mengalami pertumbuhan yang tidak normal, cepat dan tidak terkendali.
Selain itu, kanker payudara (Carcinoma mammae) didefinisikan sebagai suatu penyakit neoplasma yang ganas yang berasal dari parenchyma. Penyakit ini oleh World Health Organization (WHO) dimasukkan ke dalam International Classification of Diseases (ICD) dengan kode nomor 17.
Kanker payudara (karsinoma payudara) adalah tumor ganas yang tumbuh di jaringan payudara. Jenis kanker ini sering terjadi pada wanita dan tidak menutup kemungkinan jika terjadi pada kaum pria, hanya saja kasusnya sangat jarang.
Frekuensi kasus penyakit ini relatif tinggi di negara maju dan merupakan yang terbanyak diderita dari jenis kanker lainnya. Sedangkan di Indonesia, kanker payudara menempati peringkat kedua setelah kanker serviks.
b. Faktor penyebab kanker payudara
Hormon-Sensitif
Ada beberapa jenis kanker payudara yang dipicu oleh hormon estrogen atau progesteron. Biopsi dapat mengungkapkan apakah tumor memiliki reseptor untuk estrogen (ER-positif) dan atau progesteron (PR-positif). Sekitar dua dari tiga kanker payudara adalah hormon sensitif. Ada beberapa obat yang menjaga hormon dari mempromosikan pertumbuhan kanker lebih lanjut.
HER2-Positif
Sel-sel kanker payudara (pada sekitar 20 persen pasien) memiliki reseptor terlalu banyak pada proteinnya yang disebut HER2. Inilah mengapa, jenis kanker ini dikenal sebagai HER2-positif dimana cenderung menyebar lebih cepat daripada bentuk lain dari kanker payudara. Bentuk pengobatannya pun khusus dibanding jenis kanker lain.
Gen
Beberapa wanita memiliki risiko yang sangat tinggi mengidap kanker payudara dikarenakan gen tertentu. Gen-gen yang paling sering terlibat dalam kanker payudara dikenal sebagai BRCA1 dan BRCA2. Wanita dengan mutasi dalam gen memiliki 80 persen kemungkinan terkena kanker payudara dalam hidupnya. Tanyakan kepada dokter Anda apa pengobatan yang tepat untuk jenis kanker payudara Anda.
Faktor lain penyebab kanker payudara
- Riwayat keluarga yang menderita kanker payudara.
- Wanita yang belum pernah hamil dan melahirkan.
- Kehamilan pertama terjadi setelah berumur 30 tahun.
- Mendapat menstruasi pertama pada usia di bawah 12 tahun dan menopause setelah usia 55 tahun.
- Pemakaian pil KB atau terapi sulih estrogen.
- Obesitas pasca menopause dan pemakaian alkohol.
- Bahan kimia - Beberapa penelitian telah menyebutkan pemaparan bahan kimia yang menyerupai estrogen (yang terdapat di dalam pestisida dan produk industri lainnya) mungkin meningkatkan risiko terjadinya kanker payudara.
- Penggunaan DES (dietilstilbestrol). Wanita yang mengonsumsi DES untuk mencegah keguguran memiliki resiko tinggi menderita kanker payudara.
Perlu diingat bahwa faktor-faktor yang disebutkan di atas tidaklah selalu dapat memicu serangan kanker payudara, namun seringkali riwayat hidup seseorang yang terkena kanker payudara berhubungan dengan faktor-faktor tersebut.
c. Jenis-jenis kanker payudara
Ada berbagai jenis tumor payudara yang bisa menyerang Anda, berikut ini adalah beberapa jenis tumor payudara jinak, seperti yang dilansir Livestrong.
Fibroadenoma
Fibroadenoma adalah tumor jinak padat, dan bukan kanker. Fibroadenoma lebih sering terjadi pada wanita yang lebih muda dan tidak meningkatkan risiko seorang wanita terkena kanker payudara di kemudian hari. Namun, jenis ini bisa diangkat dengan operasi jika fibroadonema tersebut besar atau menyakitkan.
Intraductal papillomas
Jenis tumor jinak payudara ini berkembang dalam saluran payudara. Saluran adalah bagian dari payudara yang membawa susu ke puting, dan massa kecil di saluran tersebut dapat menyebabkan keluarnya cairan dari puting. Intraductal papilloma tunggal tidak meningkatkan risiko seorang wanita dari kanker payudara, tetapi bisa meningkatkan risiko kanker payudara.
Sclerosing Lymphocytic Lobulitis
Jenis tumor ini yang paling sering memengaruhi wanita dengan diabetes tipe-1. Tumor dimulai pada saluran atau lobulus dan massa dari tumor tersebut biasanya keras dan kecil. Jenis ini juga tampaknya tidak dikaitkan dengan peningkatan kanker payudara.
Fibroadenoma
Fibroadenoma adalah tumor jinak padat, dan bukan kanker. Fibroadenoma lebih sering terjadi pada wanita yang lebih muda dan tidak meningkatkan risiko seorang wanita terkena kanker payudara di kemudian hari. Namun, jenis ini bisa diangkat dengan operasi jika fibroadonema tersebut besar atau menyakitkan.
Intraductal papillomas
Jenis tumor jinak payudara ini berkembang dalam saluran payudara. Saluran adalah bagian dari payudara yang membawa susu ke puting, dan massa kecil di saluran tersebut dapat menyebabkan keluarnya cairan dari puting. Intraductal papilloma tunggal tidak meningkatkan risiko seorang wanita dari kanker payudara, tetapi bisa meningkatkan risiko kanker payudara.
Sclerosing Lymphocytic Lobulitis
Jenis tumor ini yang paling sering memengaruhi wanita dengan diabetes tipe-1. Tumor dimulai pada saluran atau lobulus dan massa dari tumor tersebut biasanya keras dan kecil. Jenis ini juga tampaknya tidak dikaitkan dengan peningkatan kanker payudara.
d. Tanda dan gejala terkena kanker payudara
tanda kanker payudara |
Ada beberapa gejala kanker payudara yang dapat dilihat. Berikut adalah gejala-gejala yang dimaksud:
- Adanya benjolan pada payudara yang dapat diraba.
- Perubahan bentuk dan ukuran payudara.
- Adanya luka di sekitar puting susu dan sekitarnya yang sukar sembuh.
- Adanya cairan (darah atau nanah-berwarna kuning sampai kehijauan) yang keluar dari puting susu.
- Perubahan pada puting susu seperti gatal, terasa terbakar, dan tertarik ke dalam (retraksi).
- Adanya kerutan-kerutan (seperti jeruk purut) pada kulit payudara.
- Pada stadium lanjut bisa timbul nyeri tulang, penurunan berat badan, pembengkakan lengan atau ulserasi kulit.
Segera periksakan payudara Anda ke dokter bila timbul gejala-gejala yang telah disebutkan agar bisa segera ditangani dengan baik. Diusahakan untuk melakukan diagnosis dini karena kanker payudara lebih mudah diobati dan bisa disembuhkan jika masih pada stadium awal.
Untuk mendeteksi secara dini, dapat dilakukan pemeriksaan sendiri pada payudara setiap 5-7 hari setelah masa menstruasi, dengan mammografi (pemeriksaan dengan sinar X), atau dengan biopsi (mengangkat sedikit jaringan kelenjar susu untuk diagnosis).
Tanda dan gejala kanker payudara menurut stadium
Gejala Kanker Payudara Pada Stadium Awal
Pada stadium awal menuju stadium lanjut, ada beberapa gejala yang timbul. Seperti apa gejalanya? Gejala ini biasanya umum terjadi dan semakin lama semakin buruk, berikut ini adalah ciri-ciri kanker payudara antara lain:
- Adanya Penurunan berat badan secara drastis tanpa sebab yang jelas. Meskipun hal ini bukan ciri-ciri kanker payudara yang pasti, namun dengan adanya pengurangan berat badan secara drastis, itu sudah merupakan indikasi bahwa ada yang salah pada tubuh.
- Sering demam dan adanya rasa sakit atau nyeri yang kerap datang dan sulit diobati di sekitar payudara.
- Perubahan dalam kebiasaan buang air kecil atau besar. Ini juga merupakan indikasi bahwa adanya ketidaknormalan pada tubuh.
- Tanda awal dari kanker payudara adalah ditemukannya benjolan yang terasa berbeda pada payudara. Jika ditekan, benjolan ini tidak terasa nyeri. Awalnya benjolan ini berukuran kecil, tapi lama kelamaan membesar dan akhirnya melekat pada kulit atau menimbulkan perubahan pada kulit payudara atau puting susu, biasanya adanya daerah berwana coklat tua di sekeliling puting susu.
- Perubahan ukuran atau bentuk payudara, keluar cairan yang abnormal dari puting susu (biasanya berdarah atau berwarna kuning sampai hijau, mungkin juga bernanah).
- Payudara tampak kemerahan, kulit di sekitar puting susu bersisik, puting susu tertarik ke dalam atau terasa gatal.
Gejala Kanker Payudara Pada Stadium Lanjut
Kalau pada stadium lanjut maka gejala kanker payudara akan lebih parah lagi. Pada stadium lanjut tanda-tanda kanker payudara yang paling jelas adalah sebagai berikut.
- Adanya borok (ulkus) pada payudara. Seiring dengan berjalannya waktu, borok ini akan menjadi semakin besar dan mendalam sehingga dapat menghancurkan seluruh payudara.
- Gejala lainnya adalah payudara sering berbau busuk dan mudah berdarah. Pada stadium lanjut bisa timbul nyeri tulang, penurunan berat badan, pembengkakan lengan atau ulserasi kulit.
- Kanker payudara lanjut sangat mudah dikenali dengan mengetahui kriteria operbilitas Heagensen sebagai berikut: Terdapat edema (bengkak) luas pada kulit payudara (lebih 1/3 luas kulit payudara).
e. Stadium kanker payudara
Stadium dalam kanker, adalah untuk menggambarkan kondisi kanker, yaitu letaknya, sampai dimana penyebarannya, sejauh mana pengaruhnya terhadap organ tubuh yang lain. Dokter menggunakan test-test untuk menentukan stadium dari kanker. Jadi stadium belum bisa ditentukan apabila test-test itu belum komplit / selesai. Dengan mengetahui stadium, ini adalah salah satu cara yang membantu dokter untuk menentukan pengobatan apa yang cocok untuk pasien.
Salah satu cara yang dokter gunakan untuk menggambarkan stadium dari kanker adalah system TNM. System ini menggunakan tiga criteria untuk menentukan stadium kanker. Yaitu :
Salah satu cara yang dokter gunakan untuk menggambarkan stadium dari kanker adalah system TNM. System ini menggunakan tiga criteria untuk menentukan stadium kanker. Yaitu :
- Tumor itu sendiri. Seberapa besar ukuran tumornya dan dimana lokasinya ( T, Tumor )
- Kelenjar getah bening di sekitar tumor. Apakah tumor telah menyebar kekelenjar getah bening disekitarnya? ( N, Node )
- Kemungkinan tumor telah menjalar ke organ lain ( M, Metastasis )
Stadium 1
Pada stadium ini, benjolan kanker berukuran tak lebih dari 2 cm dan tidak dapat terdeteksi dari luar. Perawatan yang sangat sistematis diperlukan dalam stadium ini agar sel kanker tidak menyebar dan tidak berlanjut pada stadium selanjutnya. Kemungkinan pasien dapat sembuh total pada stadium ini adalah sebesar 70%.
Stadium 2
Pada stadium ini besarnya benjolan bisa mencapai 2 sampai 5 cm dan tingkat penyebarannya sudah meluas hingga daerah ketiak. Atau bisa juga ukuran benjolan sudah mencapai 5 cm tapi belum menyebar ke mana-mana. Pada stadium ini, kemungkinan penderita bisa sembuh adalah 30 – 40%. Untuk mengangkat sel-sel kanker yang ada pada seluruh bagian penyebaran, biasanya dilakukan operasi, dan setelah operasi dilakukan penyinaran untuk memastikan tidak ada lagi sel-sel kanker yang tersisa.
Stadium 3A
Menurut data Departemen Kesehatan, 87% kanker payudara terdeteksi pada stadium ini. Benjolan sudah berukuran lebih dari 5 cm dan sudah menyebar hingga ke kelenjar limfa.
Stadium 3B
Pada stadium ini penyebaran sel kanker meliputi seluruh bagian payudara, bahkan mencapai kulit, dinding dada, tulang rusuk, dan otot dada, serta telah menyerang kelenjar limfa secara tuntas. Jika sudah demikian, tidak ada alternatif lain selain pengangkatan payudara.
Stadium 4
Pada stadium ini, sel-sel kanker sudah merambat ke bagian tubuh lainnya seperti tulang, paru-paru, hati, atau otak. Bisa juga menyerang kulit dan kelenjar limfa yang ada di dalam batang leher. Sama seperti stadium 3, tindakan yang harus dilakukan adalah pengangkatan payudara.
f. Tindakan medis kanker payudara
Dalam usaha menghentikan laju pertumbuhan kanker, dokter akan melakukan beberapa tindakan. Berikut ini istilah-istilah medis untuk tindakan tersebut:
Lumpectomy
Artinya "pengangkatan benjolan". Biasanya pengangkatan ini menyisakan sangat sedikit jaringan yang sehat. Dengan lumpectomy, jaringan yang tersisa dan masih sehat diharapkan dapat membentuk kembali payudara secara alami.
Mastectomy Radical
Ini adalah tindakan pengangkatan payudara sebagian atau seluruhnya termasuk otot dada di bawah payudara, dengan tujuan untuk mencegah penyebaran kanker yang lebih luas. Sekarang metode ini sudah jarang digunakan karena semakin berkembangnya teknologi kedokteran.
Chemotherapy (Kemoterapi)
Ini merupakan terapi pemberian obat-obatan tertentu yang sangat kuat efeknya (anti-kanker). Terapi ini bisa diberikan lewat mulut atau berupa suntikan pada pembuluh darah. Obat-obatan harus diberikan secara berulang-ulang dengan siklus yang berlangsung antara 3 sampai 6 bulan.
Terapi hormon
Yaitu metode pemberian hormon yang berfungsi sebagai penghambat laju perkembangan sel kanker.
Terapi radiasi
Pengobatan ini biasanya diberikan bersamaan dengan lumpectomy atau mastectomy. Terapi ini berfungsi menghancurkan sel-sel kanker agar tidak menyebar ke bagian tubuh lainnya.
Jika Anda mendapat vonis kanker payudara, ingatlah bahwa itu bukan akhir dari segalanya. Dokter bisa mengatakan apapun, namun Tuhan-lah yang menjadi penentu segalanya, termasuk usia Anda!
g. Pencegahan Kanker Payudara
Banyak faktor resiko yang tidak dapat dikendalikan. Tetapi, beberapa ahli diet dan ahli kanker percaya bahwa perubahan diet dan gaya hidup, secara umum bisa mengurangi angka terjadinya kanker.
Saat ini, faktor yang terbukti memegang peranan penting dalam proses terjadinya tumor adalah hormon estrogen. Estrogen merupakan hormon kelamin sekunder yang berfungsi untuk membentuk dan mematangkan organ kelamin wanita, termasuk payudara, selama pubertas.
Estrogen memicu pertumbuhan dan pematangan sel di organ kelamin wanita yang disebut sel duct. Sel duct ini kemudian akan membelah secara normal. Saat-saat pematangan sel duct ini merupakan saat yang paling rentan bagi sel tersebut terkena mutasi.
Jika ada satu sel yang mengalami mutasi akibat faktor keturunan, radiasi, radikal bebas, dll, maka sel tersebut dapat membelah secara berlebihan yang seterusnya akan berkembang menjadi kanker.
Dari sini dapat disimpulkan bahwa estrogen merupakan salah satu faktor yang bertanggung jawab terhadap resiko terjadinya kanker payudara. Apa yang dapat dilakukan masing-masing wanita untuk mencegah timbulnya kanker payudara?
- Lakukan deteksi dini (pemeriksaan sendiri) setiap bulan setelah masa haid dan pemeriksaan klinis (mammografi dan biopsi).
- Hindari mengonsumsi makanan yang berlemak tinggi.
- Penggunaan obat atau alat kontrasepsi yang mengandung hormon harus atas petunjuk dokter.
- Menyusui bayi selama mungkin (sampai sekitar 2 tahun).
- Banyak mengonsumsi buah dan sayur serta kedelai termasuk produk olahannya.
Kunci untuk bertahan hidup adalah mendeteksi kanker payudara sedini mungkin, sebelum ia memiliki kesempatan untuk menyebar. Pemeriksaan payudara secara pribadi hendaknya dilakukan dengan teratur setiap bulan, karena seorang wanita harus waspada dalam mencari sesuatu yang tampak atau terasa mencurigakan pada payudaranya, seperti adanya pengerasan atau benjolan.
Tidak soal seberapa kecil hasil penemuannya, ia perlu segera menghubungi dokter. Semakin dini suatu benjolan didiagnosa, semakin besar kendali yang dimiliki wanita tersebut terhadap masa depannya.
Penyakit kanker payudara termasuk salah satu penyakit ganas di seluruh dunia yang paling banyak dan merenggut nyawa. Oleh karena itu, perlu di pihak kita untuk waspada agar tidak mengidap penyakit kanker payudara. Dengan melakukan pemeriksaan secara rutin untuk mengetahui tanda-tanda awal akan memudahkan proses penyembuhan. Namun, akan lebih baik lagi ketika Anda bisa melawan penyakit tersebut dengan pola hidup sehat.